Kamis, 26 Februari 2015

Malaikat ( Pengkhianat)



Setiap manusia pasti memiliki kehidupan masing-masing. Tidak terkecuali dengan aku, seorang wanita yang masih remaja dan masih duduk di bangku SMA. Kehidupan yang berwarna warni, kadang warnanya cerah seperti pelangi, kadang juga seperti asap hitam yang sangat kelam.
Kehidupan ini terus berputar seperti roda, terus berjalan, tidak pernah berhenti. Disaat roda kehidupan berada dibawah disaat itulah asap hitam legam menghiasi kehidupan, dan aku sedang mengalaminya.
Tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa seorang remaja seperti aku akan mengalami beban hidup yang berat seperti ini. Beban yang seharusnya tidak ada didalam kehidupan remaja umumnya.
Semua berawal dari pengkhianatan. Apa ada manusia yang ingin dikhianati? Menurutku tidak. Semua pasti merasa marah saat dikhianati, begitupun aku. Siapa yang tega melihat orang yang kita sayangi menangis?  Disaat orang yang kita sayangi menangis rasanya hati ini seperti teriris, perih, sakit. Pengkhianatan ini sudah cukup membuat hidupku hancur lebur tak tersisa.

 Sungguh aku tidak pernah membayangkan jika ini semua terjadi. Membayangkan? Ah berpikir ke arah sana saja tidak apalagi membayangkan. Ini semua diluar nalar, ini semua terlalu tidak mungkin, bagaimana bisa orang yang sangat ku percayai tega berkhianat? Tapi pada kenyataannya semua ini memang benar-benar terjadi.

Dia yang kukira malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk menjagaku dan melindungiku setiap saat ternyata tidak lebih dari seorang pengkhianat besar. Dia pergi dan memilih menjauh dari kehidupanku. Menyakitkan sekali rasanya mengingat kenangan di masalalu bersamanya. Tapi sudahlah, semua sudah berlalu.

Tuhan lebih mengetahui mana yang baik untuk kehidupanku dan mana yang buruk untuk kehidupanku. Mungkin dia salah satu dari keburukan dalam hidupku. Aku benar-benar sudah mengikhlaskan kepergiannya. Aku hanya berharap dia tidak kembali lagi untuk menyakitiku dan ibuku. Aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan memberikan hidayah terhadapnya, dan semoga dia bisa bahagia dengan kehidupannya yang sekarang, kehidupan yang bebas.

Dibalik kehidupan yang gelap ini aku yakin semua pasti ada hikmahnya. Banyak pelajaran moral yang kudapatkan. Salah satunya “ Tidak semua yang kau anggap malaikat adalah malaikat yang sesungguhnya, terkadang iblis menyamar menjadi malaikat sebelum menghancurkanmu.” Terimakasih atas segalanya, terimakasih kamu telah membuatku bahagia sekaligus sedih. Terimakasih telah membangunkan lalu menjatuhkan lagi. Semoga kamu sadar bahwa Tuhan tidak tidur, Tuhan sedang melihat perbuatanmu dan kelak semua akan dibalas di hari akhir.

Teruntuk kamu pengkhianat besar

4 komentar:

  1. wah ada yang lagi galau nih kayaknya. puk puk deh. ahaha
    saran untuk tulisannya, coba deh kasih spasi tiap paragraf. biar gak kelihatan numpuk gitu tulisannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. galau itukan manusiawi, jd gpp galau dikit ehehe.

      oke, udah diedit kok. terimakasih sarannya :D

      Hapus
  2. setidaknya itu jadi pelajaran supaya lebih memilih sebelum ada yg menghianati lagi :)

    BalasHapus
  3. hehe. semoga bisa jadi pelajaran yg berharga. dan gak terulang. trimakasih komentarnya.

    BalasHapus

Kamis, 26 Februari 2015

Malaikat ( Pengkhianat)



Setiap manusia pasti memiliki kehidupan masing-masing. Tidak terkecuali dengan aku, seorang wanita yang masih remaja dan masih duduk di bangku SMA. Kehidupan yang berwarna warni, kadang warnanya cerah seperti pelangi, kadang juga seperti asap hitam yang sangat kelam.
Kehidupan ini terus berputar seperti roda, terus berjalan, tidak pernah berhenti. Disaat roda kehidupan berada dibawah disaat itulah asap hitam legam menghiasi kehidupan, dan aku sedang mengalaminya.
Tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa seorang remaja seperti aku akan mengalami beban hidup yang berat seperti ini. Beban yang seharusnya tidak ada didalam kehidupan remaja umumnya.
Semua berawal dari pengkhianatan. Apa ada manusia yang ingin dikhianati? Menurutku tidak. Semua pasti merasa marah saat dikhianati, begitupun aku. Siapa yang tega melihat orang yang kita sayangi menangis?  Disaat orang yang kita sayangi menangis rasanya hati ini seperti teriris, perih, sakit. Pengkhianatan ini sudah cukup membuat hidupku hancur lebur tak tersisa.

 Sungguh aku tidak pernah membayangkan jika ini semua terjadi. Membayangkan? Ah berpikir ke arah sana saja tidak apalagi membayangkan. Ini semua diluar nalar, ini semua terlalu tidak mungkin, bagaimana bisa orang yang sangat ku percayai tega berkhianat? Tapi pada kenyataannya semua ini memang benar-benar terjadi.

Dia yang kukira malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk menjagaku dan melindungiku setiap saat ternyata tidak lebih dari seorang pengkhianat besar. Dia pergi dan memilih menjauh dari kehidupanku. Menyakitkan sekali rasanya mengingat kenangan di masalalu bersamanya. Tapi sudahlah, semua sudah berlalu.

Tuhan lebih mengetahui mana yang baik untuk kehidupanku dan mana yang buruk untuk kehidupanku. Mungkin dia salah satu dari keburukan dalam hidupku. Aku benar-benar sudah mengikhlaskan kepergiannya. Aku hanya berharap dia tidak kembali lagi untuk menyakitiku dan ibuku. Aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan memberikan hidayah terhadapnya, dan semoga dia bisa bahagia dengan kehidupannya yang sekarang, kehidupan yang bebas.

Dibalik kehidupan yang gelap ini aku yakin semua pasti ada hikmahnya. Banyak pelajaran moral yang kudapatkan. Salah satunya “ Tidak semua yang kau anggap malaikat adalah malaikat yang sesungguhnya, terkadang iblis menyamar menjadi malaikat sebelum menghancurkanmu.” Terimakasih atas segalanya, terimakasih kamu telah membuatku bahagia sekaligus sedih. Terimakasih telah membangunkan lalu menjatuhkan lagi. Semoga kamu sadar bahwa Tuhan tidak tidur, Tuhan sedang melihat perbuatanmu dan kelak semua akan dibalas di hari akhir.

Teruntuk kamu pengkhianat besar

4 komentar:

  1. wah ada yang lagi galau nih kayaknya. puk puk deh. ahaha
    saran untuk tulisannya, coba deh kasih spasi tiap paragraf. biar gak kelihatan numpuk gitu tulisannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. galau itukan manusiawi, jd gpp galau dikit ehehe.

      oke, udah diedit kok. terimakasih sarannya :D

      Hapus
  2. setidaknya itu jadi pelajaran supaya lebih memilih sebelum ada yg menghianati lagi :)

    BalasHapus
  3. hehe. semoga bisa jadi pelajaran yg berharga. dan gak terulang. trimakasih komentarnya.

    BalasHapus